RSS Feed

Puisi Anak

Posted by: Anik / Category:


NEGERIKU
(Dwi Anik Listiyowati, S. Pd)
Indonesiaku,
Tanah subur nan makmur
Semua ada di negeriku
Gunung, lembah dan laut
Menjadi kekayaan alamku

Tanah airku. . . .
Negeri elok kaya budaya
Dari Sabang sampai Merauke
Beragam suku dan bahasa
Bersatu dalam kesatuan bangsa

Tapi kini . . . .
Rimbunan hutan telah berkurang
Ladang sawah berubah menjadi gedung
Sungai meluap tak terbendung
Banjir dan longsor menjadi langganan

Negeriku . . . .
Kini engkau tak seceria dulu
Cobaan dan bencana selalu membelenggu
Pantaslah kita merenung!
Apa yang telah kita lakukan?

Bangkitlah bangsaku,
lihatlah negeri ini,
Mari kita saling menjaga
Agar terhindar dari bencana
Lestarikan negeri yang elok nan kaya budaya


Baca selengkapnya »

Landasan Filosofis, Ideologis, dan Yuridis Konstitusional HAM

Posted by: Anik / Category:


Landasan Filosofis, Ideologis, dan Yuridis Konstitusional HAM

Hak asasi manusia merupakan hak fundamental yang dimiliki setiap manusia sebagai anugerah Tuhan dan oleh sebab itu bersifat universal. Setiap manusia dilahirkan di dunia memiliki hak tersebut. Hak tersebut melekat pada diri manusia tidak memandang warna kulit, bahasa, agama, kepercayaan, etnik, dan lain sebagainya. Adanya hak tersebut menjadikan manusia memiliki harkat dan martabat serta derajat yang tinggi sehingga berbeda dengan makhluk lainnya. Bagi bangsa Indonesia, sistem nilai yang melandasi HAM ditentukan oleh pandangan hidup bangsa yaitu pancasila.
Setiap bangsa memiliki kepercayaan terhadap adanya Tuhan. kepercayaan tersebut memberikan pembenaran tentang bukti adanya Tuhan. Bukti adanya Tuhan sangat berhubungan dengan segala sesuatu yang ada di alam semesta. Hubungan yang baik antara manusia dengan Tuhan dapat dilihat dari hubungannya dengan sesama manusia yang terletak pada harkat dan martabat kemanusiaannya. Karena kemanusiaan merupakan kualitas kodrat yang melekat pada setiap orang.
Manusia memiliki sifat individu dan social yang digunakan setiap orang berinteraksi dengan orang lain demi tujuan bersama. Setiap orang merasa menjadi bagian dari kelompoknya dan karena itu ia memiliki loyalitas atau solidaritas (persatuan) kepada kelompoknya. Persatuan akan dimiliki setiap kelompok apabila seluruh anggota kelompok itu dihargai dan dilindungi. Dalam kelompok, semua anggota masyarakat harus diperlakukan secara adil karena tanpa keadilan, masyarakat itu akan rapuh dan mudah konflik dan akhirnya akan menghancurkan kehidupan masyarakat sendiri.
Landasan Filosofis
Kemampuan berpikir menjadi ciri khas manusia. Tidak semua kemampuan berpikir berisifat kefilsafatan. Suatu pemikiran dikatakan bersifat kefilsafatan manakala memiliki ciri-ciri tertentu. Pertama, berpikir kefilsafatan bersifat objektif, artinya memiliki objek tertentu, baik objek materi maupun objek formal. Kedua, berpikir kefilsafatan bersifat radikal. Berpikir radikal berarti berpikir sampai ke akar-akarnya sampai ditemukan hakikatnya. Ketiga, berpikir kefilsafatan mempunyai ciri berpikir bebas. Artinya, berpikir kefilsafatan itu bebas dari prasangka. Keempat, berpikir kefilsafatan bersifat komprehensif.  
Bagi bangsa Indonesia, pilihan terbaik pada sistem filsafat hidup sebagaimana terdapat di dalam Pembukaan UUD 1945 itu merupakan pokok kaidah negara yang fundamental, yang memberikan asas moral dan budaya politik, sebagai asas normatif pengembangan dan pengamalan ipteks (Noorsyam, 1999) termasuk HAM. HAM dikembangkan berdasarkan sistem filsafat hidup dan norma dasar Pancasila. Pemahaman atas HAM harus sesuai atau tidak boleh bertentangan dengan norma dasar tersebut.
Landasan Ideologis
Ideologi adalah ajaran tentang cita-cita berdasarkan sistem nilai yang diyakini kebenarannya. Sistem nilai tersebut dikembangkan oleh filsafat. Ideologi merupakan petunjuk untuk melaksanakan filsafat. Secara harfiah, ideologi berarti system of ideas yang mensistematisasikan seluruh pemikiran tentang kehidupan dan melengkapinya dengan sarana serta strategi dan kebijakan untuk menyesuaikan realitas kehidupan dengan nilai-nilai filsafat
Ideologi kapitalisme dikembangkan dari sistem filsafat liberalisme-individualisme. Ideologi komunisme dikembangkan dari sistem filsafat materialisme. Menurut ideologi liberalisme-individualisme, manusia itu bagaikan atom yang berdiri lepas dan bebas dari pengaruh atom lainnya. Individu tersebut berinteraksi dan membuat perjanjian (contract social) untuk membentuk masyarakat. Pembentukan masyarakat itu didasarkan pada kepentingan bersama. Masyarakat dibentuk bukan untuk mengganggu hak individu tetapi untuk melindunginya. Bangsa Indonesia tidak memihak pada salah satu atau kedua ideologi kapitalisme dan komunisme. Bangsa Indonesia memiliki ideologi yang disepakati bersama.
Landasan Yuridis Konstitusional
Hukum dasar NKRI adalah norma dasar yang dijadikan landasan untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Yang dijadikan hukum dasar NKRI adalah pembukaan UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 sudah meletakkan dasar-dasar HAM secara fundamental, komprehensif dan utuh. Sejak proklamasi kemerdekaan, Indonesia sebenarnya telah meletakkan dasar-dasar HAM di dalam konstitusi yang memuat dasar-dasar HAM di dalam pembukaan dan pasal 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, dan pasal 34.
Berbagai aturan pasal-pasal UUD 1945 yang berkaitan dengan HAM tersebut kemudian dijabarkan ke dalam peraturan perundang-undangan. UUD 1945 sebagai hukum yang tertinggi, oleh karena itu peraturan hukum dibawahnya harus bersumber atau sekurang-kurangnya tidak boleh bertentangan dengan peraturan hukum di atasnya.


Baca selengkapnya »

Cerita Rakyat

Posted by: Anik / Category:


Cerita Rakyat dari Kampar, Riau
"Lancang Kuning "



Pada zaman dahulu kala di sebuah negeri yang disebut Kampar, adalah seorang janda miskin yang tinggal di sebuah gubuk reot bersama anak lelakinya yang bernama lancang. Sang ibu bekerja menggarap ladang sedangkan si anak laki-lakinya (lancang) menggebala ternak orang lain. Waktu terus berlalu hingga lancangpun merasa bosan dan lelah dengan keadaannya yang miskin dan serba kekurangan. Lancang berkeluh kesah kepada ibunya,
“Emak, Lancang sudah tidak tahan lagi hidup miskin. Lancang ingin pergi merantau, Mak!” pinta si lancang.
“Baiklah Lancang, kau boleh merantau, tapi jangan lupakan emakmu, besok kamu boleh berangkat. Nanti malam emak akan buatkan dodak untuk bekalmu”. Dengan berat hati ibu Lancang mengijinkan Lancang untuk pergi merantau mengadu nasib. Si Lancang meloncat-loncat dengan gembiranya, namun emak sedih melihat anaknya akan pergi meninggalkannya. Si lancang menghibur emak yang sedih.
Tahun demi tahun telah terlewati, benar saja lancang telah menjadi saudagar yang kaya raya, hingga suatu hari dengan segala kemewahan dan kekayaan yang dimilikinya lancang beserta istri-istrinya berlayar menuju andalas. Sampailah mereka di Sungai Kampar, kampung halaman si Lancang.
Penduduk sekitarpun berdatangan melihat kapal nan megah yang ternyata adalah Lancang yang lama pergi telah kembali ke kampung halamannya. “Oh, akhirnya pulang juga si Lancang”. Betapa senang hati Emak (ibu lancang) melihat anak kesayangannya telah kembali. Emak bergegas bangun dari tempat tidurnya, tak peduli meski sedang sakit. Dengan pakaian compang-camping, dia berjalan tertatih-tatih untuk menyambut anaknya.
Emak lancang tidak percaya melihat kemegahan kapal si Lancang, ia memberanikan diri menaiki kapal si Lancang. “Hai perempuan jelek, jangan menaiki kapal ini, pergi!!!!” anak buah kapal mengusir emak.
“Tapi aku ini adalah emak si Lancang” kata emak.
“Bohong, dia bukan emakku, usir permpuan gila itu” si Lancang meminta anak buah kapal untuk mengusir emaknya. Kemudian, anak buah kapal mengusir emak dan mendorongnya hingga terjelembab. Hati emak sakit sekali melihat anak yang disayanginya telah mengusirnya dan tidak mengakui dia sebagai emaknya. Emak kembali ke gubuk reotnya dan dia terus menangis sepanjang jalan.
Sesampainya di rumah, emak masih terus meratapi anaknya. Karena hati emak teramat sakit, dia memutar-mutar lesung itu dan mengipasinya dengan nyiru sambil berdoa, “Ya, Tuhanku. Si Lancang telah kulahirkan dan kubesarkan dengan air susuku. Namun setelah kaya, dia tidak mau mengakui diriku sebagai emaknya. Ya Tuhan, tunjukkan padanya kekuasaan-Mu!”.
Tiba-tiba angin berhembus dengan dasyat, petir menggelegar, Porak-porandalah kapal si Lancang karena kutukan emak. “Emak…., si Lancang pulang,… maafkan aku Mek”, teriak si lancang. Barang-barang yang ada di kapal si Lancang berhamburan dihempas badai. Kain sutra yang dibawa si Lancang dalam kapalnya melayang-layang. Kain itu lalu berlipat dan bertumpuk menjadi Negeri Lipat Kain yang terletak di Kampar Kiri. Sebuah gong terlempar dan jatuh di dekat gubuk emak si Lancang di Rumbio, menjadi Sungai Ogong di Kampar Kanan. Sebuah tembikar pecah dan melayang menjadi Pasubilah yang letaknya berdekatan dengan Danau si Lancang. Di danau itulah tiang bendera kapal si Lancang tegak tersisa. Bila sekali waktu tiang bendera kapal si Lancang itu tiba-tiba muncul ke permukaan danau, maka pertanda akan terjadi banjir di Sungai Kampar. Banjir itulah air mata si Lancang yang menyesali perbuatannya karena durhaka kepada emaknya. Sejak peritiwa itu, masyarakat Kampar meyakini bahwa meluapnya sungai Kampar disebabkan oleh munculnya tiang bendera kapal si Lancang di Danau Lancang.


Baca selengkapnya »

Pelepasan Pen

Posted by: Anik / Category: ,

Kecelakaan dalam bekendara adalah kejadian yang amat sangat tidak diharapkan. Begitu juga pada diriku.
Awalnya, tanggal 6 februari 2013, saat aku mau pulkam, seonggok batu tergeletak di tengah jalan. Pada akhirnya tertabraklah batu itu olehku yang sedang asiknya berkendara sepeda motor. Pertolongan pertama dilakukan oleh polisi dan warga sekitar dan dibawalah diriku ke salah satu rumah sakit swasta. Pemasangan implan dilakukan pada tulang slangka sebelah kiri.
2 tahun berlangsung, kejadian yang tidak mengenakkab telah kurasakan saat implan (pen) tersebut tertanam di tulangku. Waktu hujan petir, udara dingin, bahkan saat pakai tas ransel terasa sangat mengganjal. Apalagi kalau hijan petir sedangkan aku berada di dalam mobil, rasanya seperti kesetruuuuuummmmm.
Jum'at, 28 Agustus 2015, aku sekeluarga berniat untuk berangkat ke solo dengan tujuan operasi pencopotan pen. Sebelumnya, aku sudah nelpon pihak rumah sakit untuk mendaftar, tapi katanya harus daftar langsung karena aku adalah pendaftar baru. Pendaftaran dibuka jam 5.00. Mulai jam 12 malam aku diminta untuk puasa.
Dan akhirnya kita sekeluarga bergegas ke solo dengan mobil keluarga pukul 4.00. Ternyata jalan yang dilewati sangatlah macet. Sampai di sana sekitar pukul 9.00. Pendaftaran dan kemudian konsultasi dokter. Karena itu hari Jum'at (hari pendek) pendaftaranpun di batalkan dengan alasan kesiangan. Ya sudah lah...... akhirnya kami sekeluarga muter-muter kota Solo dengan bantuan GPS. Akhirnya sampailah ke Taman Balekambang yang sejuk dan indah. Banyak burung, monyet, rusa, bahkan angsa berkeliaran di sana. Kemudian kami sekeluarga lanjut ke mall terdekat. Setelah mulai petang, kami menyambangi penginapan di depan rumah sakit tujuan yaitu RSUI Kustati. Penginapannya rapi, bersih, luas dan terjagkau. Penginapan itu memang dikhususkan untuk penginapan keluarga pasien. Dalam satu kamar terdapat tempat tidur besar 1 dan tempat tidur perorangan 1. Kipas angin dan lemari serta keramahan pemilik penginapan dan warga menjadi fasilitas tersendiri bagi kami. Malamnya tak lupa kita menyusuri Kota Solo. Hingga akhirnya hati kami tertambat pada nasi liwet khas Solo. Huuuuuummmm......
Pagi harinya, tepat jam 5.00 dimulailah pendaftaran dan aku mendapatkan nomor urut ke 2. Seneneg rasanya.... Pertama adalah pengecekan administrasi dan tujuan pengobatan serta pemilihan kamar untuk opnam. Selanjutnya dilakukan pengecekan darah. Setelah itu masuk ke ruang radiologi. Fasilitas unggulannya yang saya nilai adalah keramahan pegawai RS disana.
Akhirnya, aku konsultasi le dokter tentang tujuan dan keluhanku selama memakai pen. Akhirnya aku sekeluarga diminta untuk menunggu di loket administrasi operasi dan menandatangani persetujuan operasi. Setelah konsultasi dengan dokter ke 2 di ruang admin operasi, begantilah kostumku menjadi kostum hijau alias baju operasi. Perasaan grogi amat sangat menemaniku. Hingga akhirnya harus bolak balik ke kamar kecil untuk buang air dengan infus yang melekat pada tanganku. menunggu giliran operasi, dengan ramah para suster dan dokter mengajak mengobrol dengan bahasa jawa yang sungguh halus. Akhirnya tak sadarlah aku hingga operasi pelepasan pen dilakukan.
Diriku sadar di bangsal ruangan yang telah disediakan untukku. Akhirnya, akupun merasa lega dan kesakitan saat merasakan luka bekas sayatan operasi. Fasilitator doa dari rumah sakit juga menyambangi aku yang kesakitan. Tapi tak selang lama, akupun sudah bisa bangun dari tempat tidur dengan infus di tanganku. Aku sempat berjalan menyambangi suster, katanya abis magrib aku boleh pulang. Aku seneeeeennngg banget.
Sebelum pulang, ada dokter untuk fisioterapi. Dengan bahasa yang halus, beliau menjelaskan tentang apa yang harus aku lakukan untuk melatih gerakku. Sungguh amat ramah pelayanan di sana. Mulai dari satpam, suster, dan para dokternya. Apalagi yang melakukan operasi padaku adalah Dr. Tundjung Dokter ortopedi yang paling terkenal di Indonesia. Jadi tenang rasanya.
Trimakasih untuk Allah, untuk keluargaku, untuk Dr. Tundjung, untuk para suster,para pegawai di RSUI Kustati, para sahabat yang telah mensuport kesehatanku. Alhamdulillah.


Baca selengkapnya »

Move On Yuk

Posted by: Anik / Category:

Cinta itu rumit namun juga sederhana, tinggal cara kita ngejalaninnya. Ada yang bertahun-tahun pacaran, tapi putus, kemudian langsung menikah dengan yang pacaran 4 bulan. Beruntung banget bagi orang-orang yang bisa move on. So, buat kalian yang belum move on dari masa lalu, ayolah berdiri sobat! Jalanmu masih panjang!.
Tapi kalo ceritanya move on terburu-buru itu bahaya juga. Kenapa bahaya? Jawabannya adalah "maksain hati". Namun, apabila kita menjalani hubungan percintaan yang baru dengan pelan-pelan, maka lembutlah  rasa cinta itu, karena kekakuan akan luntur sejalan dengan waktu. Cie.cie.... :D
Hal tersebut banyak di alami oleh manusia yang move on, kemudian punya sahabat ato temen organisasi yang deket, sering perhatian, deket, deket banget, akhirnya suka. Ada pepatah dari guru SMP q dulu "WITING TRESNO JALARAN SOKO KULINO". Jadi, tak sedikit di antara kita yang mengalami kejadian ini. Tapi kadang mereka sering tidak mengakui adanya cinta di antara mereka, katanya sih "mengalir aja kaya air", itu mah ungkapan aja keleeezzzz... padahal pengen saling memiliki, tapi takut menodai persahabatan bahkan hubungan organisasi. Ternyata banyak juga di antara kita yang jadian dengan sahabat ato rekan organisasi. Dan akhirnya menikah... seneng banget...
Tapi, ketika sepasang kekasih yang sama-sama move on itu menjalin hubungan namun tanpa adanya deadline tujuan menikah, itu bahaya banget. Jangan sekali-kali pacaran tanpa tujuan!!! Nasehatin dikit ya.... :)
Kalo tanpa tujuan, bisa-bisa salah satunya di serobot oleh orang yang siap dengan segalanya "orang nekat". Apalagi kalau orang tua udah gak setuju dengan hubungan pacaran itu, bisa-bisa di tunangin dengan orang lain deh.... ngeri banget. Oleh karena itu, move on itu harus, dan harus bisa memperbaiki kesalahan masa lalu dengan mempunyai deadline yang jelas. Semangat ya kawan!!!


Baca selengkapnya »

cerita cinta

Posted by: Anik / Category:

Bukan Siti Nurbaya di tengah 2015
http://bacadong.com

Usia 24 adalah usia dimana pada umumnya seorang wanita sudah menemukan pasangan hidup dan mengikatnya dalam sebuah ikatan PERNIKAHAN. Namun, pada kenyataannya tak sedikit wanita yang belum melabuhkan hatinya kepada calon imam impiannya. Keadaan demikian tak rupanya keadaan salah seorang guru wiyata, panggil saja dia dengan sebutan "Nona Guru". Nona guru adalah sarjana muda yang telah melalui masa kuliah dengan baik sehingga ia dapat lulus dengan nilai coumloude. Mungkin keberuntungan berpihak kepadanya. Ia selalu aktif dalam organisasi di dalam maupun di luar kampus, sehingga masa-masa mudanya dilalui dengan sangat berkesan. 
Setelah beranjak dari bangku kuliah, ia melanjutkan impiannya unttuk mengajar di suatu Sekolah Dasar. Di sana banyak guru yang sudah berumur dan mempunyai banyak cucu. Di sana merasa membutuhkan keluarga  baru di hidupnya. Hingga akhirnya ia mendapatkan pesan dari beberapa orang guru untuk mencari pendamping hidup.
Si Nona Guru memang mempunyai banyak kawan pria, dia juga selektif dalam memilih seorang kekasih. Dia selalu berdoa semoga Tuhan mempertemukan ia dengan seseorang lewat doa. Sebuah buku berjudul "Halaqah Cinta" menjadi panduannya untuk mendapatkan jodoh. Sebenarnya banyak lelaki yang mengharapkan Nona Guru, namun ia mencintai sesorang rekan organisasinya, walaupun pada kenyataannya sang dambaan hatinya bukan orang yang sempurna. 
Suatu ketika si Nona Guru memperkenalkan dambaan hatinya kepada orang tua. Apa yang terjadi? ternyata orang tua si Nona Guru menolak dengan keras karena sang dambaan hati bukanlah orang yang sempurna secara fisik. Namun, cinta itu tetap tumbuh dan bertahan diantara mereka tanpa restu orang tua. 
Hingga pada suatu malam si Nona Guru mendapatkan pesan dari orang tuanya untuk menikah dengan salah seorang teman sang ibu. Si Nona Guru amat sangat tidak berkenan dengan perjodohan itu, hingga akhirnya pada suatu pagi di awal bulan ramadan ia pergi ke basecamp organisasinya dan menemui sang dambaan hatinya. Ingin hati ia tak pulang ke rumah untuk menemui teman sang ibu. Ia merasa sangat bersalah, karena seharusnya ia menerima calon dari orang tuanya, karena keluarga si nona menginginkan itu. Namun, di sisi lain ia tak ingin menikahi orang tersebut karena telah mencintai seseorang yang lain dan merasa tak kenal dengan calon dari orang tua. 
Bersambung......


Baca selengkapnya »

Dilema: Kriteria Ketuntasan Calon Menantu

Posted by: Anik / Category:

Pernikahan itu adalah sesuatu yang sakral bagi sebagian orang. Tidak semua wanita dan pria berpikiran praktis tentang pernikahan. Kemantapan mental, finansial, bahkan kemantapan calon pasangan. Kemantapan memilih pasangan yang akan dinikahi merupakan sesuatu yang krusial bagi sebagian jomblowan di bumi ini. Seorang jomblowan akan memilih bahkan mempromosikan dirinya untuk mencari pasangan hidup yang tepat. Hal yang sering dialami adalah ketika sepasang kekasih menjalin hubungan yang serius dimana mereka akan dihadapkan dengan tuntutan pernikahan. Hal tersebut bukan sesuatu yang sederhana dan praktis untuk dipikirkan. Yang pertama adalah restu keluarga. Bahkan hampir setiap pasangan kekasih merasa nyawanya di ujung tanduk apabila bertemu dengan keluarga kekasihnya. Sebagian wanita merasa berat dan membutuhkan waktu yang tepat untuk memperkenalkan pasangan yang sesuai dengan ktiteria orang tua. Tidak banyak orang tua yang menentukan kriteria ketuntasan minimal untuk menjadi menantunya. Oleh sebab itu, tak jarang sepasang kekasih "backstreet" dengan keluarga, sampai hubungan mereka meledak seperti bom waktu.
Menurutku saat ini, hal yang terberat adalah restu dengan KKM seorang menantu. Tak semua orang berpikir praktis tentang itu. Apabila pasangan kita tidak sesuai dengan kriteria yang di berikan, maka akan banyak hati yang terluka. Hal ini membutuhkan pemikiran dari 2 otak dan 2 hati untuk menjawabnya.


Baca selengkapnya »